Assalamu'alaikum... Tetap Smangat dan Optimis...

Kamis, 08 Juli 2010

Faktor Pembentukan Struktur Geologi

Diposkan oleh diqky_genx di 02:54 Label: Geologi Struktur, mining

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses suatu pembentukan struktur geologi dari batuan yaitu : Sifat elastisitas batuan, resistivity, plastisitas dan viskositas.

Faktor-faktor lain seperti : Pori-pori batuan dan tekstur batuan.

Suatu struktur geologi dapat terbentuk akibat suatu gaya-gaya yang terjadi, yaitu :

1. Tensi (gaya tarik)
2. Kompresi (gaya tekan)
3. Kopel (gaya ganda)
4. Torsi (gaya Putar)

Gaya berupa kompresi dapat menghasilkan struktur berupa perlipatan, pensesaran, dan penunjaman. Sedangkan gaya berupa tensi menghasilkan struktur berupa patahan.

Batuan piroklastik ( Batuan Unik )

Diposkan oleh diqky_genx di 20:14 Label: materi, petrologi


Selain batuan metamorf, sedimen dan batuan beku terdapat satu lagi jenis batuan yang sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa disebut batuan yang unik ?. Hal ini dikarenakan secara genetis, kelompok batuan ini lebih dekat dengan batuan ekstrusif, tetapi secara deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri (struktur dan tekstur) yang mirip dengan kelompok batuan sedimen klastik. Kelompok batuan ini di definisikan sebagai batuan yang dihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif dari gunung api. Karena mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan untuk pemerian batuan ini juga khusus.

Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan beku adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase padat dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun campuran dari kedua-duanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiri dari himpunan material lepas-lepas (dan mungkin menyatu kembali) dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung api, yang berupa material padat berbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar, bahkan dapat mencapai ukuran bongkah). Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas ukuran butir maupun jenis butirannya.

Pengamatan petrografi dari batuan piroklastik ini sangat terbatas, oleh karena itu sangat di anjurkan, untuk mempelajari dengan baik dari kelompok batuan piroklastik ini harus dilakukan pengamatan di lapangan, karena keterbatasan yang dimiliki bila hanya dilakukan pengamatan mikroskopi saja. ( Yuwono, 2002)

Contoh dari batuan piroklastik yaitu :

Tuff, Pumis, dan Obsidian

Prospeksi ( Tahapan Pertambangan)

Diposkan oleh diqky_genx di 03:50 Label: mining

Prospeksi merupakan tahapan awal dalam mencari bijih-bijih metal atau mineral berharga lainnya (batubara atau nonmetal). Mineral mineral berharga ini berada dibawah permukaan bumi oleh karena itu diperlukan cara-cara tertentu untuk menemukannya. Metode pencariannya terbagi menjadi dua yaitu metode langsung dan tidak langsung.

Untuk metode langsung biasanya terbatas pada cadangan permukaan (singkapan ditemukan). Berdasarkan dari penglihatan atau pengamatan langsung, singkapan cadangan atau dari pecahan-pecahan lepas yang mengalami pelapukan dari singkapan tersebut. Pada metode langsung biasanya dilakukan studi geologi beberapa data tambahan dari foto udara maupun peta topograpi daerah tersebut.

Untuk metode tidak langsung yang mana bahan galiannya tersebunyi biasanya digunakan berupa metode geofisika. suatu metode yang mendeteksi kejanggalan-kejanggalan yang disebabkan adanya cadangan mineral dibawah permukaan bumi. Metode ini biasanya menggunakan analisa gravitasi, seismik magnetik, elektrik, elektromagnetik dan ukuran radiometrik.
Bookmark & Share

Klasifikasi sesar



Diposkan oleh diqky_genx di 22:31 Label: Geologi Struktur


Berdasarkan orientasi pola tegasan utama yang menyebabkannya (Anderson, 1951) :

*

Thrust fault, jika pola tegasan utama maksimum dan intermediet adalah horizontal.

*

Normal fault, jika pola tegasan utama maksimum adalah vertikal.

*

Wrench fault (strike slip fault), jika suatu pola tegasan utama maksimum dan minimum adalah gorizontal.


Berdasarkan besar rake dari net slip (Billinge 1977).

1. Strike dip fault, jika net slip sejajar dengan strike sesar tidak ada komponen dip slip. Besar rake net slip 0o.
2. Dip slip fault, jika rake net slip adalah 90o sehingga tidak ada komponen strike dip.
3. Diagonal slip fault, jika rake net slip lebih besar 0o dan lebih kecil dari 90o. Sehingga disini mempunyai komponen dip slip.

Klasifikasi Sesar oleh E.W.Spencer, 1977”

Sesar translasi yaitu Sesar ini mengalami pergeseran sepanjang garis lurus

Sesar rotasi yaitu jenis sesar yang pergeserannya mengalami perputaran

Macam-Macam Sesar

Diposkan oleh diqky_genx di 18:35 Label: Geologi Struktur

1. Sesar normal

Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai kemiringan yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun




2. Sesar mendatar

Pergerakan dari sesar ini horizontal. Sesar mendatar ditentukan dengan menghadap bidang sesar, bila bidang didepan bergerak kekiri seperti diagram disebut mendatar sinistal, dan sebaliknya sesar mendatar dekstral.



3. Sesar oblique

Pergerakan dari sesar ini gabungan antara horizontal dan vertikal. Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan sesar mendatar dan sesar normal.



4. Sesar translasi

Sesar ini mengalami pergeseran sepanjang garis lurus. Biasanya Hanging wall relatif naik terhadap foot wall, dengan kemiringan bidang sesar besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar naik. Umumnya sesar normal dan sesar naik pergerakannya hanya vertikal, jadi sering disebut sebagai sesar dip-slip.



5. Sesar gunting

Pergerakan dari sesar ini juga sama dengan sesar oblique yaitu horizontal dan vertikal. Sesar yang pergeserannya berhenti pada titik tertentu sepanjang jurus sesar. Gaya yang bekerja sama dengan sesar normal.

Jenis-Jenis Batu bara


Diposkan oleh diqky_genx di 22:37 Label: mining

Sebelum kita membahas mengenai macam-macam batubara kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian atau apa itu batu bara. Jadi Batu bara itu adalah bahan bakar fosil. Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batu bara. Jenisnya terdiri atas :

Batu bara dengan mutu yang rendah, seperti batu bara muda dan sub-bitumen biasanya lebih lembut dengan materi yang rapuh dan berwarna suram seperti tanah. Baru bara muda memilih tingkat kelembaban yang tinggi dan kandungan karbon yang rendah, dan dengan demikian kandungan energinya rendah. Batu bara muda biasanya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan persentase penggunaan cadangannya didunia sekitar 17 %, sedangkan untuk sub-bitumen biasanya digunakan untuk Pembangkit listrik, Produksi semen dan Penggunaan untuk industri. Sub-bitumen ini penggunaan cadangannya didunia sekitar 30 % Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi umumnya lebih keras dan kuat dan seringkali berwarna hitam cemerlang seperti kaca. Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi memiliki kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah dan menghasilkan energi yang lebih banyak. Biasanya batubara yang tergolong seperti ini adalah bitumen dan antrasit. Bitumen penggunaan cadangannya didunia sekitar 52 % dan antrasit penggunaan cadangannya didunia sekitar 1 %. Antrasit merupakan batubara yang paling tinggi mutunya yang biasanya digunakan untuk bahan bakar minyak tanpa asap.

Kominusi


Jaw Crusher
Gambar Jaw Crusher
Source picture: jaw-crushers.cn

Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir agar menjadi lebih kecil dan dapat digunakan dalam proses selanjutnya. Kominusi adalah salah satu tahapan dari preparasi. Dalam pengertian lain
kominusi juga diartikan sebagai proses reduksi ukuran bijih mineral menjadi ukuran yang lebih kecil. Kegiatan Kominusi dilakukan dalam dua tahapan yaitu crushing dan grinding. Alat yang digunakan berupa Crusher Dan Juga Grinding Mill.

Definisi Geologi Struktur

Diposkan oleh diqky_genx di 19:50 Label: Geologi Struktur

Apa itu geologi struktur?
Kajian mengenai canggaan yang berlaku ke atas batuan, termasuk asal-usulnya, geometri dan kinetiknya.
Memahami proses-proses geologi dan mekanisma pembentukan struktur seperti kekar, retakan, sesar dan lipatan. Semua struktur ini terbentuk sebagai respon daripada canggaan akibat pergerakan dan interaksi kerak bumi.
Dalam ayat lain, seorang pakar geologi struktur ingin tahu apa itu struktur, bila ia terbentuk dan dalam keadaan macam mana ia terhasil.

Apa kepentingannya?
Memahami bagaimana struktur dalam sesuatu batuan terbentuk membantu mengetahui sejarah yang pernah dilalui oleh batuan itu. Ini membantu dalam pemahaman proses pemerangkapan sumber semulajadi seperti air, petroleum, gas dan mineral lain.
Mengetahui kewujudan struktur pada sesuatu batuan memberitahu kita tentang keadaan batuan itu, samada ia tercangga dengan hebat atau tidak, samada masih aktif atau tidak.
Dengan mengetahui tahap canggaan ini kita dapat meramal kekuatan atau ketahanan batuan itu secara am terhadap canggaan yang mungkin dikenakan ke atasnya pada masa akan datang, terutama dalam kerja kejuruteraan dan sewaktu berlaku gegaran akibat gempa bumi.
Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, seperti adanya lipatan atau sesar, kita boleh memahami keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Ini seterusnya membantu kita untuk mengetahui kesesuaian atau kestabilan sesuatu kawasan untuk tujuan membuat sebarang struktur bangunan.
Contohnya, sebesar mana, sejauh manakah sesar itu, adakah ia mengganggu struktur bangunan itu?
Dengan bergabung dengan kursus geologi lain seperti sedimentologi, geomorfologi, geofisik dan geologi kejuruteraan ia berguna dalam pengurusan penggunaan tanah, eksplorasi air tanah dan pengawalan alam sekitar.

Apakah hubungannya dengan bidang sains lain?
Bidang fizik, kimia dan matematik sangat penting dalam memahami mekanisma dan mengira daya canggaan batuan. Sekarang banyak tafsiran canggaan batuan dibantu oleh program komputer.

Apakah hubungannya dengan bidang geologi lain?
Agak sukar mengkaji struktur tektonik tanpa pengetahuan stratigrafi, sedimentologi dan paleontologi. Ketiga-tiga kursus ini memberi asas mengenai pengenalpastian kedudukan asal sesuatu jujukan batuan. Tafsiran urutan canggaan batuan banyak dibantu oleh subjek ini.
Petrologi dan geokimia membantu dalam dalam pengenalpastian asal-usul struktur. Pengetahuan geomorfologi penting untuk mengetahui aktiviti struktur geologi yang resen.
Geofisik, oseonografi dan geologi bawah tanah membantu dalam kajian struktur bawah tanah dan struktur dasar laut.
Pendek kata, geologi struktur sangat berkait rapat dengan subjek geologi lain.

Bagaimana cara mempelajarinya?
Banyak memerlukan pengetahuan 3 dimensi seperti dalam bidang arsitek. Menggunakan peta topografi, gambarfoto dan imej lain seperti satelit dan radar, data geofisik.
Kerja lapangan dan makmal (simulasi), iaitu melihat sendiri di mana, bagaimana, berapa besar hasil canggaan. Misalnya melalui pengelpastian, pencerapan, pengukuran dan pentafsiran.
Mengaitkan hubungan struktur kecil (mikro) dengan struktur besar di lapangan (meso atau makro). Setiap struktur itu berkait rapat dengan struktur lain di sebelahnya.
Dalam kursus ini kita akan bermula dengan melihat struktur bukan tektonik supaya tidak keliru dengan struktur tektonik, kemudian melihat mekanik canggaan, supaya kita dapat memahami asal-usul struktur geologi yang berbagai.

Macam-Macam Kekar ( joint )

Macam-Macam Kekar ( joint )
Diposkan oleh diqky_genx di 01:13 Label: Geologi Struktur


Gambar Struktur Kekar

Kekar atau rekahan berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

a. Mikro joint

b. Master joint

Berdasarkan bentuknya kekar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

a. Kekar sistematik

b. Kekar tak sistematik

Berdasarkan cara terbentuknya kekar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Kekar pengkerutan

b. Kekar lembaran

c. Kekar tektonik

Berdasarkan genesanya kekar tektonik ini dibagi lagi menjadi dua yaitu :

a. Kekar gerus (shear joint)

b. Kekar tarik (Tension joint ) dibagi atas :

1. Extension joint

2. Release joint

Berdasarkan kedudukan bidang lapisan batuan, kekar ini dibedakan menjadi :

- Dip joint

- Strike joint

- Bedding joint

- Diagonal joint